Tanya Jawab

PERTANYAAN SEPUTAR MADU TRIGONA 


Berikut adalah pertanyaan-pertanyaan konsumen ketika hendak mencoba ataupun saat akan membeli produk madu trigona :


1. Mengapa madu trigona rasanya asam dan lebih encer ketimbang madu apis ?

Dalam madu trigona terkandung beberapa jenis asam dan ester sehingga menghasilkan rasa asam yang identik. Semakin tinggi kadar asamnya akan semakin baik pula khasiatnya. Jenis asam yang terkandung dalam madu trigona yaitu asam pantotenat, asam askorbat (vitamin C), asam folat. Senyawa-senyawa inilah yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita sedangkan tubuh tidak dapat memproduksi sendiri senyawa-senyawa tersebut, maka untuk meperolehnya perlu asupan makanan bergizi diantaranya dengan konsumsi madu.

Lebah trigona memiliki ukuran yang lebih kecil ketimbang lebah apis, Bentuk anatomi yang lebih kecil ini memungkinkan Lebah Trigona untuk mengambil Nektar dan Pollen sampai ke dalam bunga-bunga, tanaman perdu juga rerumputan dan mampu mengkonsumsi mineral lebih banyak daripada lebah jenis lainnya sehingga madu lebah trigona lebih encer karena kandungan mineralnya yang sangat tinggi.

Mineral yang diambil sangat penting bagi tubuh kita, Selain rasa asam dalam madu trigona juga terdapat campuran antara madu dengan bee polen (serbuk sari). Bee polen memilki kandungan 18 asam amino yang 8 diantaranya adalah esensial. Selain itu, Bee Pollen mengandung lebih dari 12 Vitamin, 28 Mineral, Enzin & koEnzim yg tidak terhitung jumlahnya. Juga mengandung 14 Asam Lemak Penting, 11 Karbohidrat, dan 25%-35% dari beratnya merupakan Protein. Itulah yang menyebabkan rasanya semakin asam dan madu trigona lebih encer ketimbang madu apis.


2. Bagaimana lebah trigona memproduksi madu dan mengapa lebah menyimpan madu ?

Perlu diketahui, semua jenis lebah itu tidak memiliki yang namanya alat pembuangan kotoran di tubuhnya (jadi lebah tidak bisa pub atau pipis). Para lebah pekerja menghisap nektar dari bunga dan kuncup daun yang kemudian disimpannya dalam kantung madu (honey stomag) yang terdapat dalam perutnya.

Lebah hanya mengkonsumsi sesuai takaran kebutuhan tubuhnya saja, lalu sisanya yang sebenarnya lebih banyak dari kebutuhannya tersebut dikeluarkan lagi melalui salivery glad (itulah nektar yang telah bercampur dengan enzim-enzim lebah yang kemudian disebut madu) dan disimpan sebagai cadangan makanan bagi seluruh anggota koloninya, dan juga untuk memenuhi kebutuhan kita.


3. Mengapa warna madu trigona berubah-ubah ?

Faktor iklim dan cuaca saat panen akan memengaruhi warna pada madu trigona. Saat cuaca panas, warna madu terlihat lebih gelap namun itu pun tergantung juga dari usia madunya. Untuk madu yang masih muda warnanya lebih terang, jernih kekuningan hingga nyaris merah, Sedangkan madu yang sudah tua warnanya gelap yaitu merah, cokelat muda, cokelat hingga kehitaman.


4. Mengapa madu trigona di kerubungi semut ?

Semut adalah jenis serangga yang oportunis, bahkan menjadi musuh bebuyutan alami bagi semua jenis lebah di alam. Kandungan gula pada madu trigona sangat tinggi yaitu Fruktosa 41%, Glukosa 35% dan Sukrosa 1,9%. Inilah alasannya kaum semut sangat menyukai madu trigona atau mungkin sudah ditadirkan kalau bangsa semut itu menyukai yang manis-manis termasuk madu, pribahasanya "ada gula ada semut"...

Jikalau madu yang kita beli tidak disukai semut maka patut di ragukan keaslian dan kemurniannya, mungkin saja itu madu palsu yang dicampur pemanis buatan yang berbahaya buat kesehatan.


5. Amankah madu trigona bagi penderita diabetes melitus ?

Madu yang asli dapat langsung di proses oleh tubuh manusia menjadi glukogen, sedangkan gula atau gula pasir perlu diproses terlebih dahulu oleh enzim pencernaan di dalam usus. Jadi madu akan lebih cepat dirasakan manfaatnya oleh tubuh ketimbang gula pasir. Maka dari itu selain aman madu juga dapat berperan sebagai insulin bagi penderita diabetes, tapi harus madu asli / madu murni bukan madu oplosan.


6. Mengapa harga madu trigona lebih mahal ?

Ada beberapa alasan kenapa harganya lebih mahal. Selain khasiatnya yang lebih ampuh dan madunya murni karena bukan oplosan apalagi tiruan, alasan lainya karena lebah trigona sangat sedikit dalam hal memproduksi madu ketimbang lebah madu dari jenis lain seperti cerena, meilvera dan dorsata. Dalam satu koloni yang terdiri dari sekitar 1000 ekor lebah, lebah trigona hanya mampu memproduksi madu kurang dari 2 liter per tahunnya. Sedangkan lebah lain mampu memproduksi madu sampai lebih dari 7 liter per tahunnya. Maka sangat wajar bila harga madu trigona lebih mahal ketimbang madu lebah lain.

Back To Top